Sunday, 12 February 2012

NASEHAT SEBATANG PENSIL



Jika kita tdk bisa jd pensil yg mengukir kbahagiaan untuk org lain minimal kt bs jd penghapus untuk menghapus kesedihan org lain.
1. Pensil mengingatkan kita, kalau kita bisa berbuat hebat dalam hidup ini
Layaknya sebuah pensil ketika digunakan untuk menulis, di tangan siapa kita ‘dipergunakan’ adalah ‘menjadi apa’ kita di kemudian harinya! Apakah kita sudah mengikuti, mencontoh atau menteladani orang yang tepat? Apakah kita sudah bekerja dan belajar pada orang yang tepat? Ketika kita di ‘tangan’ orang yang tepat, maka kita akan menjadi lebih hebat daripada kita sebelumnya!
2. Di dalam proses menulis, kadangkala beberapa kali harus berhenti sejenak dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil kita.
Rautan ini pasti akan membuat pensil itu menderita. Tapi setelah proses itu, pensil mendapatkan ketajamanannya kembali. Begitu juga dengan hidup kita. Dalam hidup ini kita harus berani menerima penderitaan dan kesusahan ataupun kegagalan, karena merekalah yang akan membuat kita menjadi orang yang semakin baik. Dengan adanya faktor kegagalan, cemoohan orang hingga ada orang yang menjatuhkan, orang yang menegur hingga mengajari kita, itu adalah proses kita ‘diraut’. Yang terpenting ialah kita tidak akan pernah menyerah karenanya, sebab dalam hidup pasti kita tidak akan dapat lari dari masalah, pasti banyak kerikil menghadang ataupun rintangan-rintangan yang lain. Dengan adanya masalah, kita akan naik kelas (menjadi pensil yang tajam lagi dan bisa dipakai untuk menulis).
3. Pensil selalu memberikan kesempatan untuk menggunakan penghapus, untuk memperbaiki tulisan yang salah.
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan juga kekhilafan. Tapi kita juga pastinya harus memperbaikinya. Oleh karena itu, memperbaiki kesalahan dalam menjalani hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Karena justru itu kita akan senantiasa berada pada jalan yang benar. Asal kita tahu dan sadar kita salah dan sangat berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan bisa berjanji bahwa tidak akan melakukan kesalahan itu lagi.
4. Bagian terpenting dari pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam pensil.
Tanpa arang di dalam pensil, maka pensil tidak akan dapat digunakan untuk menulis! Begitu juga hidup kita, tanpa hati nurani, kejujuran dan integritas, maka semua tindakan kita tidak ada gunanya!
5. Pensil selalu meninggalkan tanda atau goresan.
Setiap kita menulis ataupun menggunakan pensil, maka pasti ada tanda atau goresan hasil dari kita menulis. Seperti juga dalam hidup kita, kita harus sadar kalau apapun yang kita perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan. Seperti kata pepatah, “Apa yang kita tanam pasti akan kita tuai”. Jadi siapa yang menanam kebajikan pasti akan menuai kebajikan pula, tapi jika sebaliknya maka kita juga pasti menuainya. Tinggalkanlah sesuatu yang bermakna dan bermanfaat untuk sekitar kita dan dunia ini!
6. Semakin lama dipakai, semakin pendeklah pensil
Semakin kita memakai pensil untuk menulis, pasti akan patah dan kita harus merautnya kembali agar bisa digunakan kembali dan begitu seterusnya. Hal ini mengingatkan kita untuk mengingat kepada kematian, bahwa tidak selamanya kita akan hidup di dunia. Yang terpenting bukanlah seberapa panjangkah umur kita, tetapi seberapa banyakkah tulisan-tulisan pensil yang telah kita torehkan dan membuat orang menjadi lebih baik karenanya. Seberapa banyak kita berbuat kebajikan, berbagi kebahagian dengan sesama.

No comments:

Post a Comment